TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Mungkin Usaha {5}



Mungkin Usaha {5}

0 Hari ini, agaknya Lim Jingmi dan Tan Ye Xia tampak sedang saling pandang. Berlutut di sebuah goa yang di sana ada Cheng Wan Nian yang sedang merendam tubuhnya pada sebuah kolam yang mengeluarkan asap cukup tebal. Tapi, Cheng Wan Nian agaknya tak peduli dengan hawa dingin yang menyusupi di selah-selah tulangnya, yang membuat dia menggigil sempurna. Ya, niatnya sudah bulat, tekadnya sudah penuh untuk melakukan pensucian diri. Dia harus melakukan hal yang terbaik untuk diterima kembali oleh suaminya. Dia harus mendapatkan suaminya kembali. Suaminya sudah memberikan banyak hal, suaminya telah dengan murah hati untuk tidak menghukumnya. Dan memberinya kesempatan kedua atas apa yang telah dia lakukan dengan sempurna.     
0

"Apa kau tak kasihan dengan Selir Cheng? Dia sampai melakukan sejauh ini untuk mendapatkan kesempatan kedua dari Yang Mulia Raja. Dan yang lebih parah dari itu adalah, dia rela berendam dalam kolam yang sedingin itu, sampai sepurnama penuh. Aku sama sekali tak menyangka jika hal ini akan terjadi," kata Lim Jingmi.     

Mendengar hal itu, Tan Ye Xia tampak terdiam. Dia sama sekali tak menyangka jika semua ini akan terjadi. Namun demikian, yang paling tak masuk akal adalah ketika semua hal yang terjadi, Chen Liao Xuan masih memberikan kesempatan untuk Cheng Wan Nian. Sebuah hal yang sangat tidak masuk akal sekali.     

"Tapi lebih dari itu, apakah kau tak merasa kasihan dengan Yang Mulia Raja? Lebih dari itu adalah banyak hal yang harus dia korbankan. Yang Mulia Raja adalah Raja kita, sosok paling tinggi dan agung di sini. Dia harus dengan rela dan memaafkan apa yang telah dilakukan oleh Selir Cheng. Apa kau tak merasa hal itu tidak sangat pantas? Betapa Yang Mulia Raja begitu murah hati dan sayang dengan Selir Cheng. Tapi bagaimana bisa, Selir Cheng berlaku sangat keterlaluan. Dia telah melakukan hubungan terlarang dengan petinggi kerajaan, dia sudah menjadi sosok kotor. Tapi Yang Mulia Raja harus menerima wanita seperti itu kembali, memaafkannya. Padahal seharusnya, masih sangat memungkinkan jika Selir Cheng dijatuhi hukuman yang sangat berat. Bahkan tidak jarang juga hal yang menjadi hal ini adalah Selir Cheng menerima hukuman mati. Entah itu digantung di alun-alun kota, atau meminum racun penghancur keabadian yang terbuat dari tetesan embun langit. Hal itu harus dilakukan dengan sangat baik dan benar. Biar bagaimanapun juga menerima hal seperti itu pasti akan menjadi polemik tersendiri bagi semua yang ada di istana ini. Bagaimana tidak, mereka pasti berpikir jika bagaimana bisa seorang Raja menerima Selir yang sudah kotor? Mau membersihkan diri bagaimanapun juga semuanya akan menjadi percuma. Penduduk di istana ini sudah terlanjur tahu tentang bagaimana kotornya Selir Cheng. Terlebih para petinggi kerajaan yang telah bersama dengan Selir Cheng, mereka tidak akan pernah sama sekali untuk lupa dengan apa yang terjadi. Hingga pada akhirnya sekarang Yang Mulia Raja kalau sampai hal itu terjadi, malah akan menjadi bahan gunjingan orang lain. Bagaimana bisa Yang Mulia Raja bisa selemah ini. Itu adalah hal yang sangat merenyuhkan sekali,"     

Lim Jingmi tampak mengangguk, apa yang dikatakan oleh Tan Ye Xia adalah hal yang benar adanya. Benar jika apa yang dilakukan oleh Cheng Wan Nian adalah hal yang salah. Tapi bagaimanapun juga yang terpenting dari itu adalah bagaimana pamor dari Yang Mulia Raja. Pamornya akan sangat hancur sekali, pamornya akan turun dan Yang Mulia Raja tidak akan pernah dianggap oleh petinggi kerajaan lagi. Siapa yang akan peduli dengannya setelah itu? Yang ada setiap mereka berjalan malah dia seolah dilempari kotoran ke mana pun dia pergi. Sungguh, benar-benar memalukan sekali. Aku benar-benar merasa kasihan dengan Yang Mulia Raja."     

"Apa yang kau lakukan adalah benar, Dayang Tan. Namun bagaimanapun juga bukankah kita adalah pengikut dari Selir Cheng? Kita juga tidak bisa berbuat banyak. Kita seharusnya berteduh pada payung yang salah. Asal kita tahu kalau akhirnya bisa seperti ini, kita mencari payung yang lebih besar dan teduh. Bukankah begitu, Dayang Tan?" ucap Lim Jingmi.     

Mendengar hal itu, Tan Ye Xia hanya bisa menghela napas panjang. Apa yang dikatakan oleh Lim Jingmi adalah benar.     

"Lantas kau pikir, Selir mana yang paling mumpuni untuk memperenak hidup kita? Kita hanya berpikir terlalu cetek. Seharusnya dulu kita berpikir jauh, jauh dan memikirkan bagaimana tabiat dari Selir Cheng."     

"Bukankah yang paling mumpuni adalah Selir Cheng. Memangnya kau pikir siapa lagi yang akan bisa? Selir Lim? Atau Selir mana? Aku benar-benar merasa frustasi. Dan yang lebih dari itu adalah, jika semua hal itu terjadi. Yang Mulia Raja juga tidak begitu dekat dengan Selir lain selain Selir Cheng. Jadi mana kita bisa berjaga-jaga kalau ada hal seperti ini? Kita tidak akan tahu sama sekali, Dayang Tan," keluh Lim Jingmi.     

"Seharusnya yang paling mumpuni untuk menjadi kesayangannya Yang Mulia Raja adalah Dayang Liu. Tapi sekarang dia sudah tidak bisa untuk diharapkan, dia benar-benar menghilang dan telah kalah oleh yang dilakukan Selir Cheng,"     

"Tapi, bagaimana bisa dia bisa menjadi Selir? Dia ini adalah manusia. Lagi pula kalau Dayang Liu aku tidak suka sama sekali. Sikapnya benar-benar menjengkelkan. Jika aku disuruh untuk memilih adalah aku lebih baik mati dari pada harus menjadi Dayang dari Dayang Liu sendiri," kesal Lim Jingmi.     

Mendengar hal itu, Tan Ye Xia agaknya terkekeh. Bagaimana tidak sama sekali membenci Liu Anqier. Bahkan dia sama sekali tidak tahu jika ada yang salah pada diri Liu Anqier. Yang paling parah dari hal itu adalah semua yang ada pada diri Liu Anqier benar-benar sangat baik dan sempurna. Dia tidak tahu kalau ada yang salah sama sekali.     

"Kau terlalu berlebihan, Dayang Lim. Mungkin kau iri dengannya? Bukankah kalian sama-sama bersama dari bangsa manusia tentunya, dan aku sangat yakin jika kau iri. Sebab kau merasa pada bangsa yang sama," cibir dari Tan Ye Xia.     

Lim Jingmi tampak mencibir, kemudian dia memukul lengan Tan Ye Xia.     

"Kau benar-benar keterlaluan, Dayang Tan. Siapa yang iri dengannya? Jelas aku lebih dari dia. Dia bisa apa? Selain memamerkan seluruh kecantikannya dan seolah menjadi manusia paling lemah dan paling penting di sini dengan sok sekali. Aku benar-benar membenci semua itu, Dayang Tang. Itu sebabnya sampai kapan pun juga aku tidak akan pernah terima dengan apa yang terjadi. Bahkan sampai bumi kiamat pun aku tidak pernah terima jika harus tunduk pada wanita seperti itu. Sampai kapan pun juga aku tidak akan pernah terima!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.